Saat berkendara, pengemudi terkadang dihadapkan pada situasi mendadak. Rem pun menjadi senjata pertama untuk menahan atau menghindarkan kendaraan dari situasi tersebut agar tidak menyebabkan situasi bertambah fatal. Selain digunakan untuk menghindari keadaan mendadak atau berbahaya di jalan, rem juga dapat berfungsi mengontrol cara berkendara seseorang. Pentingnya rem tersebut membuat  pengendara harus memperhatikan performa rem. Jika pengendara mengalami permasalahan pada rem yang kurang pakem, mungkin bisa disebabkan karena minyak rem yang terkontaminasi

Oleh karena itu penting untuk rutin melakukan pengecekan kondisi dan kapasitas minyak rem mobil, salah satunya supaya terhindar dari kontaminasi benda luar. Sebab kontaminasi minyak rem mobil akan berefek buruk terhadap kinerja pengereman mobil

Abdul Hanan, Service Manager bengkel resmi Hyundai Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengatakan kontaminasi minyak rem paling sering terjadi dari partikel air dan residu kotoran.

"Air bisa masuk seperti saat mobil terendam banjir," terangnya.  "Atau saat tutup reservoir minyak rem lama terbuka jadi terpapar udara lama dan ada debu masuk," ungkap Abdul Hanan

Jika air sampai tercampur dengan minyak rem, maka senyawa fluida minyak bisa menjadi rusak. Minyak rem akan mengencer dan otomatis mengurangi tekanan hidrolis yang bisa dihasilkan.

"Saat pedal rem diinjak, tekanan hidrolis minyak rem yang berkurang akan melemahkan kekuatan tekanan kaliper rem," imbuh Hanan. "Rem mobil jadi tidak pakem, jarak pengereman akan lebih jauh," imbuhnya. 

Begitu juga jika terdapat kontaminasi partikel kotoran yang ikut masuk ke minyak rem. Semakin banyak kotoran yang mengendap maka akan memicu penyumbatan di saluran hidrolis minyak rem.

"Efeknya pun sama buruk, tekanan hidrolis minyak rem melemah yang berakibat mengurangi kepakeman rem," terang Hanan.

Kotoran yang terdapat dalam saluran hidrolik rem akan menghambat penyaluran minyak rem ke rem tromol atau rem cakram. Bahkan jika dalam sistemnya terdapat udara, maka udara tersebut akan menghambat saluran rem dan pengemudi harusa berusaha untuk menginjak pedal rem berkali-kali karena injakan satu kali pada kopling tak akan berdampak pada daya cengkram rem yang optimal.

Setelah mengetahui penyebabnya tersebut, pemilik mobil tentu membutuhkan bantuan mekanik handal dan alat yang memadai untuk membuat rem mobil kembali menjadi pakem, Keselamatan pengemudi pun akan terjaga dan lebih nyaman saat berkendara. Adapun cairan rem mobil perlu diganti secara berkala pada peranti keamanan mobil.. Penggantiannya tentu disarankan harus sesuai buku petunjuk servis dari dealer.

Minyak rem sendiri terbuat dari bahan sintetis bersifat asam. Rem bekerja dengan mengubah energi gerak menjadi energi panas. Sehingga saat bekerja suhu rem , bisa mencapai 200 derajat celcius. Dengan suhu setinggi ini, diperlukan cairan khusus yang lebih tahan panas, salah satunya adalah minyak rem. Penggantian minyak rem mobil umumnya dilakukan pada interval dua tahun atau pada 40.000 kilometer pemakaian.

Namun hal tersebut juga bergantung dari kualitas minyak rem yang digunakan. Karena terdapat minyak rem yang murah, maka dalam interval setahun saja sudah bisa mengalami kerusakan. Penggantian minyak rem juga sebaiknya dilakukan tidak lebih dari dua tahun, karena kandungan air pada minyak rem akan semakin banyak. "Semakin banyak kandungan air, maka titik didih minyak rem akan semakin menurun."

Nah, itulah efek buruk jika minyak rem terkontaminasi dan interval waktu mengganti minyak rem pada kendaraan yang tepat agar performa rem kendaraan selalu prima dan dapat berfungsi optimal. Semoga informasi diatas bisa menambah wawasan dan membantu kamu.