02 March 2022
PREMIUM DAN PERTALITE AKAN DIHAPUS ! APA PENGARUHNYA KE MOBIL ANDA ?

Bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan pertalite sudah mulai terhapus pengedarannya karena mengikuti regulasi pemerintah. Proses penghapusan jenis premium dan pertalite sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu. Tepatnya dimulai pada tahun 2019 lalu, penggunaan premium dan pertalite terus dikurangi secara berkala sesuai dengan rencana tersebut.

 

Dengan dihapusnya bensin premium dan pertalite, maka bahan bakar yang akan dijual di SPBU Pertamina hanya jenis pertamax dan pertamax turbo. Strategi bensin premium dan pertalite dihapus, sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2017. Dalam beleid tersebut, pemerintah menetapkan BBM tipe euro 4 atau setara BBM oktan 91 ke atas mulai tahun 2019 dihapuskan secara bertahap hingga 2021.

 

Peraturan tersebut tentu saja membuat pemilik kendaran mobil yang berbahan bakar kedua jenis bensin tersebut harus beralih pada jenis lain yang oktannya lebih tinggi, seperti bahan bakar pertamax (92) dan pertamax turbo (98). Namun, adakah pengaruh yang akan terjadi pada mesin mesin kendaraan yang biasanya berbahan bakar jenis premium atau pertalite jika diganti BBM dengan oktan lebih tinggi?

 

Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi mengatakan bahwa, mesin mobil lawas berkompresi rendah akan terdampak jika dipaksa menggunakan bensin beroktan tinggi. Hal ini menurutnya disebabkan karena terdapat sisa bahan bakar yang tidak terbakar dengan sempurna, yang kemudian mengendap dan menjadi kerak karbon yang berada di ruang pembakaran.

 

Bambang Supriyadi mengatakan bahwa penggunaan bahan bakar yang baik adalah yang sesuai dengan rasio kompresinya.

 

“Misalnya kendaraan dengan rasio kompresi 1:10 ke atas paling efektif memakai BBM RON di atas 90,” ungkap Bambang.

 

Meski demikian, ada langkah langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi pengaruh penggunaan bensin beroktan tinggi pada mesin mobil lawas. Caranya dapat dilakukan dengan melakukan penyesuaian kompresi.

 

“Untuk kendaraan lawas bisa dilakukan setel ulang timing pengapian (menyesuaikan dengan BBM) dan menjaga kebersihan ruang bahan bakar,” ungkapnya.

 

Sama dengan yang disampaikan Bambang, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengungkapkan bahwa penggunaan bensin paling bagus yaitu yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan, tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.

 

Menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi daripada yang seharusnya bisa menimbulkan pembakaran mesin menjadi tidak sempurna.

 

“Hal ini dikarenakan BBM dengan oktan tinggi proses pembakarannya juga terjadi lebih lama. Misalnya, harusnya BBM sudah terbakar maksimal 5 derajat setelah TMA tapi ini belum terbakar,” ungkap Suparna.

 

Menurut Suparana, hal tersebut berkaitan dengan tingkat kompresi kendaraan. Jika BBM yang digunakan tidak sesuai, akan berpengaruh pada kendaraan. Menggunakan bensin harus sesuai dengan kompresi atau yang direkomendasikan pabrik. Jangan lebih rendah atau pun lebih tinggi karena akan ada efeknya untuk mesin.

 

Selain itu, jenis kendaraan yang sesuai dengan bahan bakar pertamax adalah kendaraan dengan kompresi rasio 10:1 sampai 11:1, atau kendaraan berbahan bakar bensin dengan teknologi setara Electronic Fuel Injection (EFI) keluaran 2000-an. Umumnya, kendaraan dengan BBM Pertamax menggunakan minimal RON 92. Pertamax cocok digunakan hampir untuk seluruh kendaraan keluaran terbaru. 

 

Sementara itu, pertalite cocok untuk masyarakat yang masih menggunakan kendaraan keluaran lama. Maka jika ingin beralih menggunakan pertamax, disarankan untuk menghabiskan bakar sebelumnya terlebih dahulu. Setelah itu baru isi kendaraan dengan bahan bakar pertamax. Adapun disarankan untuk menggunakan kendaraan dengan pertamax minimal selama minimal 5 hari pertama untuk mendapat hasil optimal terhadap mesin kendaraan. 



OTHER ARTICLES
02 March 2022
Berencana Membeli Mobil Bekas Taksi? Inilah Tips Memilihnya
01 March 2022
Kondisi Mobil Yang Perlu Di Cek Sebelum Menyetir Ke Luar Kota
01 March 2022
Berapa Sih Tarif Tol Jakarta Sampai Surabaya?
26 February 2022
Prospek Mobil Listrik Di Indonesia, Langkah Tepat Kurangi Konsumsi BBM
26 February 2022
Siap Beralih ke Mobil Listrik? Inilah Daftar Mobil Listrik Murah di Indonesia
25 February 2022
Kenali Fungsi Komponen Fuel Gauge
25 February 2022
Kamu Wajib Tahu, Inilah Perbedaan Pertamax dan Pertamax Plus
24 February 2022
Mengenal Tol Trans Jawa, Sejarah Baru Transportasi Indonesia
24 February 2022
Mengenal Jalan Tol Trans Sumatera
23 February 2022
Pentingnya Cek Kondisi Fungsi Rem Mobil Bekas Sebelum Membeli
Kini kami telah hadir di








Tamura - Automotive Spare Parts

Produk-produk dari Tamura dan VON diproduksi dengan memperhatikan setiap detail dan melewati berbagai tes uji coba agar memastikan kualitas produk kami yang terkirim pada anda adalah yang terbaik.

SUBSCRIBE FOR NEWSLETTER

Company Info
TAMURA INDONESIA 

 

Head Office

Jl. Satu Maret, Kompleks Ruko CBD Palem, Blok B1 No.30

Pegadungan, Kalideres

Jakarta Barat, 11830

DKI Jakarta

Telp : 021-54317077

Fax : 021-54317077

 

Brach Office

Taman Surya 5, Blok RR1 No.7

Pegadungan, Kalideres,

Jakarta Barat

 


Customer Service
Layanan cepat / Order by call : 0811 9711 766 (Jam kerja : 09.00 - 17.00)
Whatsapp : 0811 9711 766

Wholesale, Reseller or Dropship
Untuk mendapatkan hak akses wholeseller, silahkan register dan beritahukan kepada kami nama anda, nama usaha (toko) anda dan alamat email yang terregister berserta link web anda atau account social media anda ke purchasing@tamura.id
Syarat dan ketentuan reseller dapat klik disini.

Supplier
Anda memiliki produk yang relevan dengan usaha kami, ajukan penawaran produk anda ke purchasing@tamura.id

Jam operasional  :

Senin s/d Jumat : 09.00 - 17.00 WIB.

Sabtu - Minggu : Tutup.

Follow Us on Social Media